Jumat 28 Aug 2015 01:24 WIB

12 Arsitek Indonesia Gelar Pameran di Frankfurt

Pekerja sedang menyelesaikan arsitektur gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, Senin (9/3).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja sedang menyelesaikan arsitektur gedung bertingkat dikawasan Sudirman, Jakarta, Senin (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, FRANKFURT -- Sebanyak 12 arsitek asal Indonesia menggelar pameran arsitektur di Frankfurt, Jerman, dengan tema arsitektur rumah di kawasan beriklim tropis.

"Kami memutuskan mengambil tema tropikalitas (Tropicality: Revisited) karena relevan dengan kondisi dunia saat ini yang menghadapi krisis energi dan pemanasan global," kata Kurator Pameran Arsitektur Indonesia Avianti Armand saat jumpa pers di Museum Arsitektur Jerman di Frankfurt, Kamis (28/8).

Hadir dalam jumpa pers itu Direktur Museum Arsitektur Jerman Peter Cachola Schmal, Komite Nasional Indonesia Frankfurt Book Fair (FBF) 2015 Goenawan Mohamad, dan kurator lainnya Setiadi Sopandi.

Avianti Armand menjelaskan ke-12 arsitek asal Indonesia itu merupakan hasil seleksi dari 86 karya arsitektur Indonesia yang masuk ke meja panitia sejak Januari 2015.

Menurut dia, ke-12 arsitektur itu menampilkan karya-karya terbaik arsitektur rumah dengan pendekatan kreatif terhadap iklim tropis, seperti bagaimana mendesain rumah dengan memanfaatkan lahan sempit dan mengatasi udara panas, dengan tetap memperhatikan unsur hemat energi dan ramah lingkungan.

"Para arsitek ini dituntut untuk kreatif dalam mendesain rumah yang ramah lingkungan di tengah krisis energi saat ini. Buat kita, tema tropikalitas ini biasa saja, tetapin di sini (Jerman) tema ini menjadi sesuatu yang perlu dipelajari dan bisa memunculkan inspirasi," katanya.

Selanjutnya, Effan Adhiwara (Almarik Restaurant, Lombok), Eko Agus Prawoto (Eko Prawoto, Yogyakarta), Yu Sing (Ciledug Timber House, Tangerang), Deddy Wahjudi (House of Labo, Bandung), Antony Liu (Ize Hotel, Bali), dan Urbane Indonesia (Masjid Baiturrahman, Yogyakarta).

Sementara Kurator lainnya dalam pameran itu, Setiadi Sopandi, mengatakan, selain menampilkan karya arsitektur dari 12 arsitek tersebut, pameran itu juga menampilkan kumpulan peristiwa bersejarah yang berhubungan dengan arsitektur di Indonesia.

"Di situ pengunjung akan melihat seperti apa gaya arsitektur di daerah tropis khususnya di Indonesia. Bagaimana cara membangun rumah dengan berbagai macam variasinya, yang berbeda-beda di beberapa tempat," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement