REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali menggelar Pragmen Tari Gora Wiraga Sengara dan tari kecak melibatkan 700 seniman untuk memeriahkan pembukaan pertandingan Piala Presiden di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar.
"Kegiatan itu disaksikan Presiden Joko Widodo yang membuka pertandingan Piala Presiden serangkaian kunjungan kerja di Bali selama tiga hari, 28-30 Agustus 2015," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, I Gusti Ngurah Wijana, saat memantau persiapan pelaksanaan Piala Presiden, di Stadion Kapten Wayan Dipta,di Jalan By Pas Darma Giri, Desa Buruan, Gianyar, Jumat (28/8).
Ia mengatakan Pemkab Gianyar menyiapkan garapan tari Gora Wiraga Sengara yang mengisahkan kegaduhan, olahraga, dan juga ketegangan.
"Semoga pembukaan dan pertandingan berjalan lancar, dan kepada sporter maupun segenap warga agar menjaga ketertiban maupun keamanan sehingga kegiatan dapat berjalan lancar," ujar Wijana.
Pertandingan piala presiden itu akan diawali oleh tim Bali United vs Persija di babak pertama dan kedua, sedangkan di babak ketiga dan keempat akan dilaksanakan pertandingan antara Mitra Kukar vs Persita.
Persiapan pementasan tari (gladi bersih) yang melibatkan ratusan seniman dilakukan Kamis petang (27/8) disaksikan Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata.
Pertandingan akan dilaksanakan mulai Minggu (30/8) diperkirakan akan disaksikan ribuan penonton dan masyarakat pencita sepak bolo. Kegiatan tersebut akan dirangkai dengan Gerakan Sejuta Bola bagi anak-anak yang kurang mampu.
Wakil Kepala Polda Bali, Brigadir Jenderal Nyoman Suryasta dalam kesempatan terpisah menjelaskan, sebanyak 2.500 personel gabungan dari Kodam IX/Udayana, Polda Bali dan pemerintah daerah setempat mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Pulau Dewata, 28-30 Agustus 2015.
"Pengamanan RI 1 berlaku prosedur tetap Waskita. Untuk kendali komando ada di Panglima Kodam Udayana sebagai kepala operasi," katanya.
Menurut dia, ribuan petugas gabungan itu terdiri dari 1.500 petugas dari Kodam IX/Udayana sedangkan sisanya merupakan petugas dari kepolisian belum termasuk unsur dari pemerintah daerah dan potensi masyarakat.