REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Selama lebih dari dua dekade lamanya, akhirnya Mogadishu, Somalia menjadi tuan rumah pameran buku internasional. Para penulis, penyair, seniman dan musisi datang dari seluruh dunia untuk menghadiri acara selama tiga hari yang telah dihadiri presiden Somalia, Hasan Sheikh Mohamud.
Event Organizer, Mohamed Diini mengatakan kepada Al Jazeera melalui telepon dari Mogadishu, "kami turut andil, untuk menghidupkan kembali budaya menulis dan membaca di negara kita. Tujuan lainnya adalah untuk menghubungkan penulis lokal dengan rekan-rekan mereka dari luar negeri. Sehingga mereka bisa bertukar pikiran."
Tercatat lebih dari 30 penulis berkumpul di tempat ini. Selain itu, pihak penyelenggara membawa 3 ribu buku untuk acara termasuk tiga buku yang ditulis oleh seorang penulis yang sangat berbakat, dia baru berumur 16 tahun.
Acara yang berlangsung diharapkan dapat menarik lebih dari 1.000 orang pengunjung selama tiga hari. "Ada kemeriahan indah di kota. Semua orang yang saya temui terinspirasi oleh acara. Aku bertemu orang-orang muda yang meminta saya bagaimana mereka bisa menerbitkan buku pertama mereka. Hal ini menginspirasi untuk melihat generasi berikutnya Somalia berbicara tentang buku dan masa depan tampak hebat,” kata penerbit yang berasal dari Leicester, Inggris, Mohammed Abdullah Artan mengatakan kepada Al Jazeera ketika acara tersebut berlangsung.