Jumat 28 Aug 2015 10:45 WIB
Piala Presiden

Trofi Piala Presiden Terbuat dari Kayu Jati

Rep: Ali Mansur/ Red: Citra Listya Rini
Logo Piala Presiden
Foto: persib
Logo Piala Presiden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  --  Ada yang unik dari gelaran Turnamen Piala Presiden, bukan hanya adanya water break di tiap babak, atau pergantian hingga enam pemain. Tapi juga trofi yang akan diperbutkan 16 tim Liga Indonesia terbilang unik.

Biasanya trofi pada sebuah terbuat terbuat dari perak, tembaga, atau lapisan emas, tapi di Piala Presiden sangat berbeda. Trofi tersebut terbuat dari bongkahan kayu jati. Meski hanya terbuat dari kayu jati, tapi trofi tersebut memiliki keunikan tersendiri.

Sebab selain diukir oleh seniman dari Pulau Bali, juga akan diukir oleh presiden Joko Widodo. Rencananya orang nomor satu di Indonesia itu akan memberikan pahatan pertama dan trofi tersebut baru selesai jelang akhir turnamen Piala Presiden.

"Trofinya unik tapi cukup berkesan, pak presiden Jokowi akan memberikan pahatan pertama kemudian diteruskan oleh seniman asal Bali," kata CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdul Ghani sesaat setelah bertemu perwakilan 16 klub peserta, di Hotel Century, Kamis (27/8) malam WIB.

Selain itu Hasani juga mengungkapkan pihaknya semakin bergairah menjelang pembukaan Piala Presiden. Sebab dalam pertemuan di Hotel Century tersebut, 16 klub peserta turnamen menegaskan akan bertanding apapun yang terjadi.  Bahkan ke-16 klub yang terdiri 13 kkub asal Liga super Indonsia (ISL) dan tiga dari Divis Utama (DU) siap memasang badan untuk Mahaka Sport and Entertainment.

Rencanaya Turnamen Piala Presiden, akan dibuka pada Ahad (30/8) mendatang. Turnamen di tenga-tengah saksi FIFA itu bakal dibuka secara langsung oleh presiden Jokowi. Kemudian akan dllanjutkan dengan laga tuan rumah Bali United Pusam menjamu Persija Jakarta, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali. Hasani berharap turnamen Piala Presiden dapat berjalan lancar tanpa hambatan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement