REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Penyanyi cilik yang kini telah beranjak remaja, Tasya Kamila dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial. Khususnya yang bertemakan lingkungan.
Seperti yang ia lakukan pada Rabu (26/8) kemarin. Dara yang sejak tahun 2006 menyandang gelar Duta Lingkungan Hidup ini terlibat dalam penanaman bibit pohon trembesi di Alun-Alun Kabupaten Situbondo.
Selain Tasya, turut terlibat grup musik Andra and The Backbone serta dihadiri Bupati Situbondo H. Dadang Wigiarto dan Ketua MUI Situbondo KH. Syaiful Muhyi.
"Ini pertama kalinya aku ke Situbondo. Ternyata enak juga, alun-alunnya luas. Agak panas sih, tapi nanti kalau sudah ditanami pohon trembesi pasti lebih sejuk," ujar Tasya Kamila antusias.
Gadis kelahiran 22 November 1992 ini mengatakan, kegiatan penanaman pohon sangat positif. Selain bermanfaat untuk masyarakat setempat, juga untuk masyarakat nasional dan global.
"Harapannya acara ini bukan hanya menjadi seremonial, tapi juga bisa dilanjutkan oleh semua masyarakat dan pemerintah demi menjaga kelestarian alam dan lingkungan," ujar Tasya.
Penanaman bibit trembesi di Kabupaten Situbondo ini merupakan bagian dari program "Menanam Trembesi 1.350 KM Merak-Banyuwangi" yang digagas oleh Djarum Foundation melalui program Djarum Trees For Life (DTFL). Program ini telah dilaksanakan sejak tahun 2010 terus berlanjut hingga akhir tahun 2015.
Hingga saat ini sudah tertanam 36.763 pohon trembesi di sepanjang 1.260 kilimeter mulai dari Provinsi Banten hingga Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
"Tanah yang gersang, udara panas serta tingkat polusi yang tinggi menjadi faktor utama penanaman pohon Trembesi dilakukan di sepanjang jalur ini (Pantura)," ujar FX. Supanji, Vice President Djarum Foundation.
Djarum Trees For Life nantinya juga akan melakukan perawatan selama tiga tahun terhadap seluruh pohon yang sudah tertanam.
"Pohon Trembesi yang ditanam dan dirawat oleh Djarum Trees For Life di sepanjang jalur ini, nantinya diharapkan akan mampu menjadikan jalur Pantura Pulau Jawa teduh sekaligus berfungsi menyerap 1 juta ton gas CO2 setiap tahunnya," kata Supanji dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Jumat (28/8).