REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan tujuh gedung baru di komplek parlemen yang diperkirakan menelan biaya sebesar Rp2,7 triliun, akan dipertimbangan untuk ditunda.
Menanggapi hal itu, Sekjen Partai NasDem Patrice Rio Capella menilai pembangunan sebaiknya tidak ditunda seluruhnya. Namun realisasi proyek ini dijalankan dengan menggunakan skala prioritas, yakni dari ketujuh bangunan yang akan dibangun, mana yang paling urgen.
"Kalau misalnya gedung perkantoran yang dikeluhkan, ya gedung perkantoran saja yang didahulukan. Yang lain-lain nanti pada tahun anggaran berikutnya," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/8).
Anggota Komisi III DPR ini menegaskan, realisasi sekaligus tujuh bangunan akan memberatkan anggaran negara. Apalagi, di tengah kondisi perekonomian kini yang cukup sulit.
NasDem sendiri menilai, untuk saat ini yang paling mendesak ialah membangun gedung perkantoran baru. Sebab, kapasitasnya sudah melebihi jumlah anggota dewan beserta para staf ahli.
"Kalau mimbar demokrasi dan sebagainya itu bisa ditunda," ucapnya.