Jumat 28 Aug 2015 18:41 WIB

Ini Kronologis Dua Prajurit TNI Tembak Warga di Papua

Kapuspen TNI Mayjen Endang Sodik.
Foto: Ist
Kapuspen TNI Mayjen Endang Sodik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Endang Sodik menjelaskan, benar telah terjadi pengeroyokan terhadap anggota TNI di pertigaan Titi Teguh, Mimika, Papua oleh sekelompak massa pada Jumat (28/8) dini hari WIT. Dia pun menjelaskan kronologis kejadian yang mengakibatkan tewasnya korban warga setempat.

Menurut dia, pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 01.15 WIT, anggota Kodim 1710/Mimika Sertu Ashar mendapat informasi dari anggota masyarakat bahwa temannya Serka Makher dikeroyok di pertigaan Titi Teguh. Mendengar informasi tersebut, sekitar pukul 01.17 WIT, Sertu Ashar langsung menuju ke tempat kejadian perkara (TKP) dengan menggunakan motor dinas untuk menjemput Serka Makher yang sedang dikeroyok.

"Sesampainya di TKP, Sertu Ashar turun dari motornya untuk menjemput Serka Makher. Saat Sertu Ashar kembali ke motornya, motornya sudah dikepung oleh massa, selanjutnya dikeroyok sampai mengalami luka-luka pendarahan di wajah serta berusaha merebut senjatanya," kata Endang dalam siaran pers, Jumat (28/8).

Endang melanjutkan, karena terdesak Sertu Ashar melepaskan tembakan ke udara sebanyak dua kali untuk membubarkan masyarakat. Namun, massa tidak peduli dan tetap melakukan perlawanan.

 

"Akibat dari kejadian tersebut, dua orang sipil dilaporkan meninggal dunia dan tiga orang luka-luka. Untuk mengatasi situasi tersebut, Kodam XVII/Cenderawasih telah melaksanakan koordinasi dengan keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, pihak kepolisian dan pihak terkait lainnya," ujarnya.

Endang menjelaskan, korban luka-luka sudah dirawat di RSUD Timika. Adapun korban yang meninggal dunia, pihak Kodam XVII/Cenderawasih akan memberikan santunan dan memfasilitasi untuk pemakamannya serta meminta maaf kepada pihak keluarga korban.

"Peristiwa ini merupakan kriminal murni yang dilakukan oleh anggota TNI, sehingga penanganannya oleh Subdenpom TNI (Pom Dam XVII/Cen). Dalam proses selanjutnya TNI dan Polri, bersinergi guna menjaga situasi tetap kondusif," kata Endang.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement