Jumat 28 Aug 2015 19:15 WIB
Malaysia Bergolak

PM Malaysia Harap tidak Ada Demo di Hari Kemerdekaan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Datuk Seri Najib Razak
Foto: Reuters
Datuk Seri Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Di hari kemerdekaan Malaysia, Perdana Menteri Najib Razak menegaskan agar tidak ada bentrokan politik. Meskipun ada perbedaan pendapat atau keyakinan di negara tersebut.

Hal itu diungkapkan Najib megingat adanya rencana protes di waktu dan tempat yang sama untuk perayaan Hari Merdeka. Ia mengatakan, penyelenggara protes harus memilih waktu dan tempat yang tidak akan menyebabkan provokasi.

"Ini adalah hari ketika semua orang akan mengesampingkan perbedaan dan merayakan bersama-sama dengan perasaan patriotisme dan cinta bagi negara," kata Najib seperti dilansir Bernama, Jumat (28/8).

Malaysia akan merayakan hari kemerdekaan ke-58 pada 31 Agustus nanti. Najib menambahkan, orang-orang harus menyadari ada banyak pihak yang harus dihormati dan dihargai selama perayaan kemerdekaan tersebut.

Termasuk pahlawan nasional yang telah berjuang untuk kemerdekaan, sekolah, personil logistik dan seluruh kontingen dari parade. Apalagi, mereka telah bekerja keras untuk mempersiapkan perayaan Hari Merdeka.

Polisi telah melarang protes Bersih 4.0 yang direncanakan pada akhir pekan ini. Sebab, mereka tidak memenuhi ketentuan yang ditetapkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement