REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Para perajin batik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengeluhkan kenaikan harga bahan baku batik hingga mencapai Rp 1.000 per meter.
Ketua Paguyuban Batik Pasir Sari Sodikin di Pekalongan, Sabtu, mengatakan saat ini harga bahan baku kain seperti kain katun, dobi dari Cina naik sekitar Rp 200 hingga Rp 1.000 per meter. Adapun harga lilin dan gondorukem, kata dia, mengalami kenaikan sekitar Rp500 hingga Rp1.000.
"Jika selama seminggu ini nilai dolar AS masih bertahan sebesar Rp14.000 maka dipastikan harga bahan baku akan kembali mengalami kenaikan," katanya.
Ia mengatakan meski terjadi kenaikan biaya produksi batik tetapi para perajin kesulitan menaikkan harga jual kain batik di pasaran karena kondisi pasar juga ikut lesu. "Saat ini biaya produksi pembuatan batik mengalami kenaikan rata-rata lima hingga tujuh persen akibat kenaikan kurs dolar AS terhadap nilai mata uang rupiah," kata dia.
Ia mengaku para perajin masih belum berani menaikkan harga jual batik sebab kondisi pasar masih sepi. "Jika kami nekat menaikkan harga batik maka dipastikan banyak pembeli yang akan protes dan tentunya berimbas pada penjualan. Omzet kami kini turun sekitar 10-20 persen," katanya.