REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR-- Peluru nyasar kembali mengenai seorang perempuan bernama Eka (23) warga jalan Abadi, RW 04 RT 002 Kelurahan Karawisi, Kecamatan Panakukang, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu dini hari.
Kejadian tersebut sekitar pukul 02.00 Wita, saat itu Eka bersama anaknya tidur dalam kamar, saat terlelap terjadi suara keras mirip ledakan petasan dan langsung terbangun.
Bersama suaminya Firman, langsung memeriksa kondisi rumah dan melihat di atas rumahnya berlubang yang sepertinya ditembus oleh benda tumpul sejenis peluru.
Dalam kondisi tersebut, Eka merasa ada yang terasa lain di tubuhnya dan melihat lengan kanannya ternyata berdarah, kemudian memperlihatkan kepada suaminya. Saat pagi buta itu warga lainnya pun ikut terbangun mendengar adanya kegaduhan.
Beberapa menit kemudian Polisi Sektor Panakukang tiba di lokasi kejadian saat mendapatkan laporan warga untuk menggali informasi saksi-saksi termasuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di rumah tersebut dan korban dibawa ke rumah Sakit Ibnu Sina untuk mendapatkan perawatan.
"Ada enam jahitan di lengan saya, saya tidak tahu persis kejadiannya, saat itu ada suara keras seperti petasan dan kami pun terbangun, ternyata saya terkena, untung hanya lengan. Syukur Alhamdulilah, Tuhan masih melindungi kami," tutur Eka.
Dirinya berharap aparat keamanan mengungkap pelakunya selain itu dia meminta agar aparat bisa lebih hati hati menggunakan senjata api saat melakukan penangkapan orang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun proyektil peluru tersebut diduga mirip dengan kaliber berukuran 30 millimeter.
Saat dikonfirmasi siang tadi, Kapolsekta Panakukkang Kompol Woro Susilo mengatakan timnya telah melakukan olah TKP dan mengamankan proyektir peluru. Namun dirinya belum bisa memastikan jenisnya karena masih di uji balistik di labolatorium forensik.
"Sementara ini belum bisa dipastikan jenis proyektilnya karena masih diuji di labfor Polda Sulselbar, anggota juga mendalami saksi-saksi," ujarnya kepada wartawan.
Woro Susilo juga menyebutkan korban dan suaminya sudah dirawat di rumah sakit Ibnu Sina serta diminta keterangannya sebagai bahan dalam pengungkapan kasus tersebut lalu dipulangkan ke rumahnya.
Berdasarkan sejumlah kasus peluru nyasar yang terjadi di Makassar, jenis peluru kaliber 30 mm itu mengenai bocah satu tahun bernama Fatir Muhammad di jalan Haji Bau, Kecamatan Mamajang, awal Maret 2013 yang akhirnya meninggal dunia.
Selain itu ada kesamaan jenis peluru pada korban Mirawati Ibu Rumah Tangga tinggal di jalan Gunung Latimojong Mei 2013 lalu juga terkena peluru dengan jenis sama.
Peluru ini diketahui berjenis Full Metal Jacket (FMJ) yang bisa dilepaskan dari senjata api jenis US Carbine. Sampai saat ini kasus peluru nyasar belum terungkap dan terkesan jalan di tempat.