Sabtu 29 Aug 2015 22:37 WIB

Wisudawati Terbaik IIQ Dapat Umrah Gratis dan Beasiswa S2

Rep: C35/ Red: Ilham
Jamaah lempar jumrah, Selasa (8/10)
Foto: AP
Jamaah lempar jumrah, Selasa (8/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khairun Nisa tidak pernah menyangka jika dia akan mendapatkan hadiah umrah atas prestasinya. Pada hari ini, Sabtu (29/8), dia dinobatkan sebagai wisudawati terbaik Institut Ilmu Al Quran (IIQ) dalam gelaran wisuda sekaligus perayaan puncak dies natalis ke-38 IIQ di Pusdiklat Kemendikbud, Depok.

Sebelumnya, dia hanya mengetahui dirinya dan beberapa rekannya yang terpilih sebagai wisudawan terbaik akan mendapatkan beasiswa S2 di IIQ. "Saya tidak tahu jika ada yang memberikan umrah gratis hari ini, saya tahunya hanya mendapatkan beasiswa S2 dari kampus saja," kata Nisa usai acara, Sabtu (29/8).

Adalah Asnelli Burhan yang secara mengejutkan memberikan umrah cuma-cuma kepada wisudawati terbaik IIQ asal Bangka Belitung itu. Nisa mengaku tidak menyangka akan ada orang baik seperti Asnelli.

"Saya hanya menargetkan pada tahun ini saya harus bisa umrah, bagaimana pun caranya. Saya juga tidak tahu ibu Asnelli tersebut, mungkin beliau orang yayasan," kata dia.

Putri pertama dari pasangan Ruslan dan Syamsiah ini dinobatkan sebagai wisudawati terbaik karena dia mengambil program hafidz 30 juz. Selain itu, IPK-nya cukup tinggi, yaitu 3,93. Di kampus Nisa, jika IPK-nya tinggi namun tidak hafal 30 juz, maka tidak bisa menjadi wisudawati terbaik. Karena indikator utamanya adalah hafalan yang diprogram sejak awal masuk kuliah.

Dia mengisahkan, awal mula masuk ke kampus yang concern dalam ilmu Alquran tersebut karena terlambat mendaftarkan diri ke Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Dia terlambat mendaftar karena sebelumnya dia berpikir untuk memantapkan hafalannya dulu sebelum masuk kuliah.

Namun ibunya berkeinginan lain, dia diminta ibunya untuk tetap melanjutkan pendidikan sembari memantapkan hafalannya, yang memang sudah hafal 30 juz pada saat itu. Akhirnya, dia mwndaftarkan diri ke IIQ karena kampus tersebut linier dengan keinginannya, dan kedua orang tuanya pun menyetujuinya.

"Untuk hal pendidikan, orang tua saya menyerahkan sepenuhnya kepada saya untuk memilih, asal saya tidak menyesal dengan pilihan saya tersebut," akunya.

Pada tahun sebelumnya, dia juga telah mendapatkan beasiswa Tahfidz 30 Juz dari Pemprov DKI Jakarta. Dia juga mengaku, meskipun sudah mendapatkan jaminan beasiswa S2 dari kampus, dia ingin mencoba mendaftarkan diri sebagai penerima beasiswa dari Kemenag, jika program beasiswa tersebut masih dibuka untuk tahun ini.

Sebelumnya, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Kamaruddin Amin menegaskan dalam sambutannya pada acara tersebut, akan memberikan prioritas bagi wisudawan/i terbaik IIQ untuk mendapatkan beasiswa dari Kemenag. Nisa mengaku lebih tertantang untuk mendaftarkan beasiswa tersebut. Terlebih karena dia yang berniat mengambil S2 jurusan Hukum Ekonomi Islam ini ingin merasakan kuliah di kampus yang berbeda.

Wisudawati dari Fakultas Syariah ini juga menceritakan perjuangannya dalam menjaga hafalannya di tengah-tengah kesibukan kuliahnya. Dia mengaku sebisa mungkin mengulang hafalannya tiga juz per hari. Waktu yang dia pilih adalah setelah sholat tahajud, setelah sholat subuh, dan setelah sholat dhuha masing-masing satu juz.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement