REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Dua tahun beruntun finis sebagai runner up membuat AS Roma dirundung rasa penasaran. Adalah Juventus yang selalu menjadi penghalang Roma menjadi kampiun Seri A.
Kini musim baru telah dimulai. Kebetulan pada giornata kedua, dua tim tersebut langsung bertemu. Pertandingan antara Roma versus Juve berlangsung di stadion Olimpico, Ahad (30/8) malam WIB.
Sebelum laga itu dihelat, armada I Lupi, julukan Roma cuma bisa meraih satu poin pada pekan pembuka kontra Hellas Verona. Saat itu kubu Serigala sudah diperkuat sejumlah pemain anyar, yakni Penyerang Edin Dzeko, winger Mohamed Salah, dan penjaga gawang Wojciech Szczesny. Namun tetap saja belum bisa membantu tim tersebut meraih kemenangan.
Kendati demikian pelatih Rudi Garcia enggan menyesali hasil yang diperoleh. Menurut dia, bukan perkara mudah mencuri tiga poin di markas lawan. Rudi lebih memilih untuk mengalihkan fokus timnya ke pekan lanjutan. Tentunya saat Roma menjamu Juventus di Olimpico nantinya.
Terkait laga tersebut arsitek berkebangsaan Perancis ini menyoroti komposisi tim lawan yang banyak diisi muka baru, terutama sejak kehilangan Arturo Vidal, Andrea Pirlo, dan Carlos Tevez. Dengan begitu, JUve, menurut Garcia masih kebingungan mencari pakem terbaik. Hal itu yang coba dimanfaatkan oleh Roma.
"Mereka membutuhkan waktu untuk bekerja, saya yakin kami akan memperbaiki diri dan siap menghadapi mereka," tutur Garcia optimistis, dikutip dari Football Italia, awal pekan ini.
Beralih ke Turin. Pasukan hitam putih baru saja mencatat hasil memalukan. Sejarah baru ditorehkan oleh Juve. Untuk pertama kalinya kalah di partai pembuka Seri A saat bermain di kandang.
Sontak beragam reaksi keluar dari kubu Bianconeri sendiri usai ditekuk Udinese 0-1. Ada yang mengutuk cara mereka menuntaskan peluang. Ada juga yang menilai tim tersebut kehilangan fokus di menit-menit akhir sehingga bisa kebobolan lewat serangan balik.
Di sini peran Massimiliano Allegri sebagai pelatih sangat terlihat. Tak ingin memperkeruh suasana ia justru memuji kerja keras yang ditunjukkan anak asuhnya sepanjang laga. Meski tak ia pungkiri, kekalahan tersebut menjadi pukulan telak bagi mereka. "Kami menyadari tantangan yang kami hadapi musim ini. Terpenting adalah terus bekerja keras," ujar Max dilansir dari laman resmi klub.
Eks allenatore AC Milan ini menegaskan perjalanan Juve untuk menjadi juara di tahun ini sangat berat. Sebab dengan memiliki latar belakang sebagai raja Italia empat tahun beruntun membuat si Nyonya Tua dituntut berbuat lebih. Di satu sisi sejumlah kompetitor telah melakukan pembenahan.
Allegri juga menyoroti skuat terbaru timnya. JUve saat ini berisi gabungan pemain lama dan anyar. Meski memiliki skill mumpuni, namun terlihat sang pelatih kebingungan memilih formasi yang tepat. Yang ada armada hitam putih kerap melakukan kesalahan sendiri dan terburu-buru dalam merancang serangan.
"Dengan beberapa wajah baru, normal bahwa para pemain perlu sedikit waktu untuk mengenal satu sama lain," demikian pembelaan Allegri atas kinerja timnya di pekan pembuka.
Senada dengan sang juru taktik, bek Leonardo Bonucci menilai juve berada dalam momen transisi. Sehingga wajar jika belum lepas cara bermainnya. Pekan depan saat bertandang ke Olimpico, ia optimistis si nyonya Tua bisa berbuat banyak. "Kekuatan kami yang sebenarnya akan kami tunjukkan saat melawan Roma," kata Leo menegaskan.