Ahad 30 Aug 2015 13:25 WIB

Dengan Film, Komunitas ODOJ Sebarkan Nilai-Nilai Alquran

Rep: c62/ Red: Agung Sasongko
  Peserta khataman Alquran dari komunitas ODOJ (One Day One Juz) di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Rabu (31/12). (Republika/Adjie Sambogo)
Peserta khataman Alquran dari komunitas ODOJ (One Day One Juz) di Masjid Agung At-Tin, Jakarta, Rabu (31/12). (Republika/Adjie Sambogo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas One Day One Juz sepakat banyak cara mendekatkan kembali umat Islam dengan Alquran. Hal itu terungkap dalam silaturahim Ribuan anggota komunitas ODOJ di acara ODOJ Untuk Negeri Berbakti Pada Negeri Mengabdi Pada Ilahi.

Pada silaturahim itu, digelar diskusi yang dihadiri Ustaz Amir Faishol Fath, Bunda Helvy, Bunda Majdah Agus Arifin Nu'Mang, Peggy Melati, dan Pemeran artis KMGP. Mereka masing-masing menyampaikan pandangannya terkait semangat Odoj berbakti untuk negeri.

Bunda Majdah yang juga istri Wakil Gubernur Sulawesi Selatan berharap odojer tetap istiqomah menyampaikan visi-misinya yakni bisa membumikan alquran. "Dan yang terpenting bagaimana Alquran itu tidak hanya dibaca dan dihafal tetapi bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Dengan demikian generasi muda yang ‎Qurani bisa dibumikan dalam setiap pribadi umat Islam. Sehingga slogan ODOJ untuk negeri berbakti pada negeri mengabdi pada ilahi bisa terealisasikan.

Bunda Helvy yang juga penulis buku 'Ketika Mas Gagah Pergi' mengatakan, salah satu kontribusi Odojer terhadap negeri adalah mendukung rilisnya film  'Ketika Mas Gagah Pergi' dengan membantu menggalang dana.

Karena di film tersebut memasukan nilai-nilai Qurani yang di dalam scene-nya. Seperti, tidak ada adegan sentuhan kulit yang bukan muhrim. "Untuk itu, kita kawal terus film kita ini untuk tidak didikte oleh pemodal tunggal yang menyuguhkan tontonan yang tidak bermoral," katanya.

Nantinya, kata Helvy jika fiem yang dibiayai dari sumbangan seluruh umat ini mencapai target hasilnya akan disumbangkan untuk kegiatan kemanusiaan. Seperti membangun sekolah di Indonesia Timur yang serat misionaris dan pembangun sekolah-sekolah di Palestina.

Ustaz Amir Faisol Fath menilai sekarang ini zamannya sudah berbeda dengan zaman perjuangan Rasulullah SAW. "Maka perangnya bukan seperti di zaman Rasulullah tapi dengan perang melaui film," katanya.

Menurut dia, dakwah melalui sebuah film merupakan alternatif untuk mengabdi terhadap negeri, dan menyampaikan bahwa Islam itu Indah. Ia berharap, semoga melalui Komunitas Odoj bisa lahir pemuda-pemudi terbaik yang sudah jenuh terhadap perilaku-perilaku yang bermaksiat kepada Allah.

"Dengan hal yang baik maka kita akan bisa memperbaiki negara ini," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement