REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Sebuah bom mobil meledak pada Sabtu (30/8) atau Ahad (30/8) dini hari WIB, di ibu kota Sanaa, Yaman yang dikuasai pemberontak, tidak jauh dari kompleks Kedutaan Amerika Serikat (AS) yang telah dikosongkan dan dekat dengan posisi pemberontak Syiah, kata para saksi mata.
Ledakan itu terjadi di dekat sebuah masjid di lingkungan Sawan, di timur laut Sanaa, dekat sebuah pos pemeriksaan yang mengarah ke Kedutaan Besar AS, kata para saksi mata. Namun, target serangan tersebut tidak jelas.
Pemberontak Syiah Houthi memiliki posisi militer di daerah itu, kata saksi. Selain itu, tidak ada laporan terkait para korban atas insiden tersebut.
Kedutaan AS telah dikosongkan setelah pemberontak merebut ibu kota Yaman pada September tahun lalu. Hanya para penjaga dari Yaman yang tetap berada di sekitar kompleks itu. Beberapa ledakan mematikan terjadi dalam beberapa bulan terakhir, menargetkan masjid-masjid yang sering dikunjungi oleh para pemberontak yang didukung Iran dan pendukung mereka.
Ekstremis Sunni dari kelompok ISIS mengaku bertanggung jawab atas beberapa serangan tersebut. Para pemberontak telah merebut beberapa wilayah di Yaman. Namun, pasukan pro-pemerintah yang dibantu oleh serangan udara pimpinan Arab Saudi baru-baru ini berhasil merebut kembali beberapa provinsi di daerah selatan, termasuk kota kedua terbesar di Yaman, Aden.