Ahad 30 Aug 2015 15:11 WIB

Ini Penjelasan BI Soal Kekuatan Indonesia Menahan Krisis

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Joko Sadewo
Gubernur Bank Indonesai (BI) Agus Martowardojo
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur Bank Indonesai (BI) Agus Martowardojo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menyatakan Indonesia memiliki ketahanan dalam menghadapi perkembangan kondisi perekonomian. Khususnya pergerakan nilai tukar rupiah.

Agus menjelaskan, Indonesia mempunyai cadangan devisa cukup untuk menjaga stabilitas nilai rupiah. Pada Juli 2015, cadangan devisa sebesar 107,6 miliar dolar AS. "Itu cukup untuk membiayai tujuh bulan impor atau 6,8 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah," kata Agus, Ahad (30/8).

Ia menambahkan, cadangan devisa itu masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor. Tak hanya cadangan devisa, Indonesia pun mempunyai second lines of defense yang digunakan berdasarkan tujuannya.

Agus menuturkan, tujuannya di antaranya, Bilateral Swap Arrangement (BSA). "Merupakan dana cadangan apabila terjadu kondisi yang tidak diinginkan. BSA digunakan untuk mendukung likuiditas, mencegah krisis, dan menyelesaikan krisis," jelasnya.

Dana BSA antara lain dari Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) agreement dengan negara Jepang Tiongkok, dan Korea sebesar 240 miliar dolar AS. Lalu dari Jepang 22,76 miliar dolar AS.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement