REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Presiden Jokowi meresmikan dimulainya Turnamen Piala Presiden di Stadion Dipta Gianyar Bali, Ahad (30/8). Peresmian dilakukan dengan melakukan tendangan pertama bola ke arah pemain Bali United.
Dalam sambutannya yang berdurasi satu menit, Jokowi mengatakan tidak apa-apa sepak bola Indonesia mendapat sanksi FIFA. Itu disebutnya sebagai bagian dalam rangka reformasi sepak bola nasional. "Banyak negara juga kena sanksi. Tapi pil pahit ini harus kita telan untuk kemajuan masa depan sepak bola Indonesia," kata Jokowi.
Dia menyatakan, sepak bola Indonesia memang harus direformasi, harus diperbaiki. Itu semuanya lanjut Presiden, untuk kemajuan dan masa depan sepak bola nasional.
Gubernur Bali, Made Mangku Pastika dalam sambutannya mengatakan, Bali selama ini dikenal sebagai daerah yang damai. Karena itu dia menyatakan keyakinannya bahwa pelaksanaan turnamen Piala Presiden akan aman-aman saja. "Mendukung bola tidak dengan gontok-gontokan, harus damai-damai saja," kata Pastika.
Sementara itu, Ketua OC Turnamen Piala Presiden, Erick Tohir mengatakan, terlaksanannya turnamen Piala Presiden tidak terlepas dari peran Presiden Jokowi, yang memberikan dukungan penuh pada kegiatan itu.
"Karenanya kami berharap, kegiatan ini menjadi awal yang baik bagi masa depan sepak bola Indonesia," katanya.