Ahad 30 Aug 2015 15:37 WIB

Jokowi Ancam Cabut KIP Jika Dibelikan Pulsa

Sidang Tahunan MPR. Presiden Joko Widodo bersama istri Iriana Jokowi usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2015 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Sidang Tahunan MPR. Presiden Joko Widodo bersama istri Iriana Jokowi usai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2015 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR -- Presiden Joko Widodo mengancam akan mencabut Kartu Indonesia Pintar (KIP), jika dalam pelaksanaannya nanti dibelikan pulsa oleh siswa dan siswi yang mendapatkan bantuan tersebut.

Presiden Jokowi menegaskan hal itu di hadapan ribuan kepala keluarga (KK) miskin di lapangan Desa Tulikup, Kabupaten Gianyar seusai membagikan kartu sakti yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Desa Tulikup, Gianyar, Ahad (30/8).

Kepala negara selain menyerahkan kartu secara simbolis, juga menyerahkan bantuan sembako kepada kepala keluarga (KK) miskin serta pemberian hadiah sepeda gayung untuk warga miskin yang mampu menjawab pertanyaan presiden seputar nama kota/kabupaten di Indonesia, jenis penyakit, serta jumlah Provinsi di Indonesia. Pada acara itu, jumlah kartu yang diserahkan 1.565 KIS, 393 KIP, dan 375 KKS.

Presiden Jokowi mengharapkan bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik, terutama, bantuan KIP untuk pelajar usia 6-12 tahun untuk kelancaran proses belajar mengajar mulai dari membeli pakaian seragam, buku, sepatu, dan jangan membeli pulsa.

KIP yang diserahkan nilainya berbeda sesuai dengan tingkat sekolah anak tersebut. Dengan rincian SD mendapat Rp 450.000/tahun, SMP Rp 750.000/tahun, dan SMA/SMK sebesar Rp 1 Juta/tahun. Bupati Gianyar Anak Agung Bharata, usai kunjungan presiden mengatakan, merupakan kehormatan bagi Kabupaten Gianyar, telah menjadi bagian dari peluncuran kartu sakti dari presiden.

Hal itu akan memotivasi piskologis masyarakat untuk tetap berjuang di tengah deraan kemiskinan. "Program dari pak Presiden akan sangat banyak meringankan beban warga di Kabupaten Gianyar," ujarnya.

Agung Bharata menjelaskan, Kabupaten Gianyar mendapat bagian kartu sakti sebanyak 132.067. Adapun desa Tulikup mendapat kesempatan pertama di Kabupaten Gianyar untuk merasakan bantuan tersebut.

"Nanti secara bertahap, akan disusul untuk beberapa daerah lain di Kabupaten Gianyar," ujar Bharata.

Wayan Kastina, (47 tahun), salah seorang warga yang mendapat bantuan langsung dari Presiden mengaku sangat bahagia atas bantuan tersebut. Dia sangat mengapresiasi perhatian pemerintah, terhadap warga kurang mampu."Bantuan ini sangat berharga bagi kami," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement