REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Tangerang mengakui perusahaan di wilayahnya hanya mampu mempertahankan karyawan dalam tempo satu bulan hingga dua bulan ke depan. Namun Apindo menyerukan agar merumahkan dan PHK bagi pekerja merupakan solusi terakhir untuk mengatasi lesunya industri.
Ketua Apindo Kota Tangerang, Gatot Purwanto, mengatakan perusahaan bisa menempuh langkah pengurangan produksi barang dan pengurangan shift untuk efisiensi. PHK, tegasnya, bukan jalan utama untuk mengatasi krisis perusahaan.
"Pedoman yang kami berikan kepada perusahaan adalah, atasi dulu kesulitan dengan sejumlah langkah. PHK itu solusi terakhir jika memang tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh," jelasnya saat dihubungi Republika Online (ROL), Ahad (30/8).
Gatot membenarkan jika saat ini mayoritas perusahaan di wilayahnya hanya mampu mempertahankan karyawan dalam tempo satu hingga dua bulan ke depan. Mayoritas perusahaan di Kota Tangerang bergerak di industri padat karya dengan bahan baku impor. Karena itu, sulit untuk menekan biaya produksi dan menyeimbangkan pemasukan.
Pemerintah Kota Tangerang, lanjutnya, telah memberikan solusi dengan menyediakan pasar lokal bagi barang-barang industri mereka. Gatot mencontohkan produk perusahaan ban yang bisa digunakan pemkot setempat untuk memperbarui ban mobil inventaris pemkot.