Senin 31 Aug 2015 14:07 WIB

Polisi Klaim Telah Temukan Pembuat Bom Bangkok

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Gambar ini dirilis oleh Kepolisian Kerajaan Thailand pada Rabu 19 Agustus, 2015, menunjukkan sketsa rinci tersangka utama dalam pemboman yang menewaskan sejumlah orang di kuil Erawan di pusat kota Bangkok, Senin.
Foto: Royal Thai Police via AP
Gambar ini dirilis oleh Kepolisian Kerajaan Thailand pada Rabu 19 Agustus, 2015, menunjukkan sketsa rinci tersangka utama dalam pemboman yang menewaskan sejumlah orang di kuil Erawan di pusat kota Bangkok, Senin.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Polisi Thailand mengaku telah menemukan bahan pembuat bom di sebuah apartemen akhir pekan lalu. Penemuan ini menyusul penangkapan tersangka atas pemboman Bangkok yang menewaskan 20 orang 17 Agustus lalu.

"Kami menemukan karung pupuk, jam tangan, kontrol audio, bagian untuk membuat bom dan daya listrik," kata juru bicara polisi nasional Prawut Thavonsiri dilansir the Star, Senin (31/8).

Ia mengatakan, benda-benda tersebut ditemukan dalam razia di sebuah apartemen di pinggiran timur laut Minburi selama akhir pekan. Daerah ini dekat dengan penangkapan orang asing pada hari sebelumnya di sebuah gedung di Nong Chok.

Orang asing tersebut diduga memiliki perlengkapan pembuatan bom termasuk detonator dan bantalan bola serta puluhan paspor palsu. Polisi percaya tersangka adalah bagian dari kelompok kejahatan yang membantu migran ilegal memperoleh dokumen palsu.

Serangan bom di distrik perbelanjaan Bangkok itu juga diyakini sebagai pembalasan atas tindakan keras yang baru-baru ini dilakukan otoritas Thailand. Ledakan yang terjadi di kuil Erawan adalah yang serangan tunggal terburuk yang menewaskan korban massal Thailand.

Sebagian besar korban merupakan wisatawan etnis Tionghoa dari seluruh Asia. Pemerintah Thailand telah mengecilkan sasaran pelaku yang diduga dilakukan oleh teroris internasional atau khusus menargetkan turis Cina.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement