REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Situasi Malaysia kini tenang pascademonstrasi yang dilakukan Kelompok Bersih 4 selama 34 jam dan berakhir pada Ahad (30/8), malam. Asisten Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, Fahmi Fadzil mengatakan, situasi Malaysia saat ini tenang.
‘’Setelah Kelompok Bersih melakukan protes selama 34 jam, kondisi saat ini aman,’’ katanya kepada Republika saat dihubungi dari Malaysia melalui pesan WhatsApp, Senin (31/8).
Pria yang juga menjabat sebagai pengarah komunikasi PKR ini mengatakan, aparat seperti polisi dan tentara militer juga tidak melakukan pengamanan di sekitar lokasi unjuk rasa. Seluruh pemrotes dan pengunjuk rasa juga telah kembali ke rumah. Apalagi, kata dia, hari ini adalah Hari Merdeka Malaysia ke-58. Keadaan Malaysia disebutnya kini kondusif.
Seperti diketahui, para demonstran kelompok Bersih yang menuntut pengunduran diri perdana menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengaku marah karena negaranya salah urus. "Malaysia bersatu dalam kemarahan karena negara ini salah urus. Kami mengatakan bahwa harus ada perubahan dalam kepemimpinan," kata seorang pengunjuk rasa, Azrul Khalib yang tidur di jalan dengan teman-temannya seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Senin (31/8).
Dia menyadari bahwa demonstrasi ini tidak akan membawa perubahan dalam semalam. Tetapi dia ingin menjadi bagian dari upaya untuk membangun Malaysia baru.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang mempelopori seruan pengunduran diri Najib meminta demonstrasi dilanjutkan. Ia bahkan sempat muncul dalam demonstrasi tersebut bersama istrinya.
Puluhan ribu pengunjuk rasa kelompok Bersih menyerukan Najib untuk mundur setelah dokumen yang bocor pada bulan Juli 2015 menunjukkan ia menerima sekitar 700 juta dolar AS di rekening pribadinya.
Polisi mengatakan jumlah demonstran sekitar 29.000 jiwa telah berkumpul. Namun, kelompok Bersih mengklaim ada 200.000 demonstran. Mereka berdemonstrasi selama dua hari dan berakhir Ahad (30/8) malam.