REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pemerintah Mesir menskors seorang imam masjid provinsi dari tugasnya karena diduga mencela pengguna media sosial Facebook dalam azan shalat subuh. Penduduk Kafr Al Dawar di Beheira, Mesir memprotes imam yang dinilai telah mempermainkan ritual adzan untuk mengingatkan pengguna Facebook muslim yang tidak menjalankan shalat.
Sang imam dikabarkan melantunkan azan dengan bunyi "shalat lebih baik dari pada Facebook," dari lafal yang seharusnya yakni "shalat lebih baik daripada tidur".
"Ia akan dimintai keterangan dan akan menerima hukuman jika terbukti bersalah," ujar juru bicara Kementerian Agama Mesir Mohammad Abdul Razeq seperti dikutip Gulf News, Senin (31/8).
Kementerian Agama Mesir selaku penanggung jawab Masjid menyatakan, langkah tersebut diambil setelah menerima laporan penduduk setempat. Bahkan, menurut Abdul Razeq, pekerjaan imam bisa saja dicabut jika laporan terbukti benar.
Sang imam Mahmoud Al Mughazi mengingkari hal itu. Al Mughazi menuding anggota Ikhwanul Muslimin menyebarkan tuduhan tersebut. Hal itu, menurutnya, karena ia menolak Masjid digunakan untuk kepentingan politik.