REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lesunya kondisi ekonomi belakangan tidak menyurutkan minat investor Jepang untuk tetap berinvestasi. Wakil Presiden Direktur Lembaga Perdagangan Luar Negeri Jepang Mitsutoshi Okabe mengaku, kebanyakan investor Jepang masih mempercayai langkah yang dilakukan Presiden Joko Widodo untuk menekan dampak pelemahan ekonomi. Bahkan, dia yakin tahun 2016 mendatang tren investasi akan semakin meningkat.
"Kami melihat masih ada kepercayaan dari para investor dari Jepang terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Joko Widodo. Dalam waktu pendek memang kami sadari ekonomi begitu lemah. Namun dalam periode yang lebih panjang investasi di Indonesia sangat menarik," ujar Okabe usai bertemu dengan mantan Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, Senin (31/8).
Meski masih percaya, namun Okabe mengaku sempat terjadi penurunan peminat investasi di Indonesia pada semester I 2015 ini, dibandingkan jumlah investasi pada periode yang sama tahun lalu. Hanya saja, meski sempat menurun, tren dari tahun ke tahun menunjukkan adanya tren peningkatan investasi sejak 2010. Okabe menyebut, pada tahun 2010 lembaganya menangani 1.000 investor. Angka ini melonjak hingga 2014 lalu tercatat ada 4.600 investor.
"Sehingga saya masih berkeyakinan kalau iklim di Indonesia masih menjanjikan," lanjutnya.
Pernyataan Okabe ini menjawab anggapan Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin bahwa kelesuan ekonomi lebih disebabkan kurangnya trust para pengusaha kepada pemerintah. Hal ini berlawanan dari yang didengungkan pemerintah selama ini bahwa kelesuan iklim ekonomi lebih karena faktor eksternal.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, Jepang merupakan salah satu negara asal investasi asing langsung terbesar. Sepanjang periode 2010-2014 saja, realisasi investasi Jepang di Indonesia mencapai 12,10 miliar dolar AS. Dalam kurun waktu tersebut, Jepang selalu masuk lima besar negara yang paling banyak berinvestasi di Indonesia.
Bahkan pada tahun 2013, Jepang menjadi negara terbesar dalam realisasi investasi ke Indonesia senilai 4,7 miliar dolar AS. Namun, investasi Jepang menurun pada tahun 2014, Jepang berada di urutan kedua negara yang menanamkan modalnya di Indonesia dengan nilai investasi 2,7 miliar dolar AS.