REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kejahatan internet dengan target remaja khususnya anak-anak mengalami peningkatan seiring perkembangan teknologi, kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Budi Luhur, Jeanie Annisa dihubungi, Selasa (1/9).
Dia mengatakan, banyak orang tua yang mengeluhkan mengenai dampak dari kejahatan internet.
Kejahatan itu berdampak pada lingkungan sosial dalam menjaga keselamatan diri dan penanaman nilai-nilai moral terhadap anak. karena itu, peran lingkungan keluarga khususnya orang tua, sekolah dan masyarakat untuk melindungi anak dari kejahatan internet sangat diperlukan
Pihaknya pun aktif terjun ke lapangan dengan melakukan sosialisasi dalam mengatasi kejahatan internet kepada warga seperti di RW 08, Perumahan Ciledug Indah II Kota Tangerang. "Kita juga turun ke lapangan dalam membantu warga mengatasi kasus ini terhadap anaknya," ujarnya.
Dosen Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur, Titin Fatimah menambahkan, perkembangan globalisasi khususnya kecanggihan teknologi internet memiliki dampak bagi anak-anak.
Orang tua dituntut berperan aktif dalam memantau kegiatan anak serta memantau dan mengarahkannya ke kegiatan positif. "Ada juga internet sehat yang menjadi solusi dari kejahatan yang ada," ujarnya.
Rektor Universitas Budi Luhur Suryo Hapsoro Tri Utomo menjelaskan, pihaknya juga menggelar seminar "cyber crime" dengan tamu para pelajar dan masyarakat
Misalnya saja, "Cyberbullying" dan "Cyberharassment" yang merupakan kejahatan dalam dunia maya dengan jaringan internet dan saat ini jumlahnya terus meningkat akibat pesatnya perkembangan dunia IT.
Penanganan kasus pun melibatkan peran kepolisian dan peran lembaga pendidikan dalam mencetak orang berbudi luhur. "Kejahatan telah bergeser dari yang tradisional menjadi menggunakan teknologi. Maka itu, harus ada upaya pembaharuan juga," katanya.