REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Andrinof Chaniago meminta klarifikasi atas pemberitaan Republika Online, Senin (31/8) yang berjudul: Mantan Menteri Jokowi: Pemerintah Terlalu Murah Hati terhadap Investor Asing.
Andrinof menilai berita yang diturunkan tersebut tendensius dan mengiring isi tulisan yang tidak sesuai dengan isi paparannya, saat ia menjadi salah satu narasumber dalam diskusi yang dilakukan Senin 31 Agustus 2015.
Judul maupun isi tulisan tersebut, menurut Andrinof, jelas akan diartikan bahwa ia sedang mengeritik pemerintahan saat ini. "Padahal, isi paparan saya dan pernyataan yang saya sampaikan dalam diskusi tersebut jelas menggunakan kata 'kita' dan kata 'Indonesia'," jelas Andrinof.
Pernyataan itu, lanjutnya, disertai dengan paparan slide tentang volume ekspor batubara Indonesia rata-rata mencapai 85 persen dari total produksi. "Dari situlah saya membuat pernyataan bahwa kita bangsa yang terlalu baik kepada bangsa asing, karena membantu peningkatan produksi listrik negara yang menjadi saingan kita dengan memasok batubara kita ke negara-negara tersebut secara besar-besaran. Saya juga menambahkan bahwa pada saat yang sama kita membiarkan negara kita kekurangan listrik dan menjadi negara yang produksi listriknya termasuk yang terendah di ASEAN."
Andrinof mengaku tidak berbicara masalah tax holiday. Dengan begitu Andrinof merasa tulisan tersebut dipaksakan ia mengkritik pemerintahan saat ini.
Berikut link berita: Mantan Menteri Jokowi: Pemerintah Terlalu Murah Hati terhadap Investor Asing