Selasa 01 Sep 2015 22:07 WIB

In Picture: Makin Banyak Mahasiswa Australia Belajar di Indonesia pada 2016

.

Red: Mohamad Amin Madani

Thomas Brown (kanan) bersama rekan-rekannya sesama mahasiswa program ACICIS di Yogyakarta. (Foto: Nurina Savitri)

Luke Arnold ketika menceritakan pengalamannya belajar di Indonesia. Ia adalah alumnus ACICIS yang kini menjabat sebagai Sekretaris Satu bidang Kerjasama Keadilan dan Demokrasi di Kedutaan Besar Australia di jakarta. (Foto: Nurina Savitri)

Rebecca Lawrence, mahasiswa Universitas Australia Barat penerima beasiswa New Colombo Plan untuk studi Indonesia. (Foto: Nurina Savitri)

(Dari kiri) Elena Williams, Direktur ACICIS di Indonesia; Alannah MacTiernan, anggota Parlemen asal Australia Barat; dan Prof. David Hill, Direktur ACICIS ketika ditemui dalam perayaan 20 tahun ACICIS di Yogyakarta 28 Agustus 2015. (Foto: Nurina Sa

inline

REPUBLIKA.CO.ID, Sekitar 450 mahasiswa Australia akan belajar di Indonesia pada tahun 2016. Di bawah beasiswa New Colombo Plan (NCP) yang diberikan Pemerintah Australia, mahasiswa negeri Kanguru yang belajar di Indonesia diharapkan mampu memperkuat hubungan kedua negara.

Mahasiswa Universitas Adelaide, Thomas Brown, sudah setahun belakangan ini berada di Indonesia untuk belajar.

Lewat program pengiriman mahasiswa yang dilakukan oleh ACICIS (Konsorsium universitas perguruan tinggi Australia untuk studi Indonesia), Thomas menjalani program studi pembangunan di Yogyakarta.

“Kalau saya tidak pergi ke Indonesia, saya rasa orang tua saya tak akan benar-benar paham seperti apa Indonesia itu, selain hanya mengenal Bali,” akunya kepada ABC di Yogyakarta.

Ia lantas menuturkan, “Saya pun mendapat pembelajaran luar kelas yang luar biasa, melebihi apa yang saya dapat di kelas. Terutama ketika saya sempat tinggal di sebuah desa tahun lalu. Kalau saya tak datang ke sana, mungkin saya belum tentu merasakan benar-benar apa yang dinamakan pembangunan.”

Ia mengungkapkan, “New Colombo Plan itu penting buat mahasiswa Australia yang ingin belajar ke Asia. Karena jujur saja, banyak orang ingin pergi ke Amerika Utara atau Eropa untuk sekolah. Ya karena begitulah tradisi lamanya.”

“Tapi dengan adanya beasiswa ini, khususnya untuk studi di Asia, itu artinya belajar di Asia menjadi lebih penting. Dana itu akan memotivasi lebih banyak mahasiswa Australia untuk belajar di sini. Contohnya seperti saya,” tambahnya.

Tahun 2015 ini, ada sekitar 200an mahasiswa Australia yang belajar dan magang di Indonesia. Berkat dana 2,1 juta dolar (atau sekitar Rp 21 miliar) dari NCP di tahun depan, jumlah mahasiswa Australia yang akan menimba ilmu di negeri khatulistiwa ini menjadi dua kali lipat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement