REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah menyelidiki oknum mandor yang menarik pungutan liar ke Pekerja Harian Lepas (PHL) Dinas Kebersihan. Basuki menyebut modus yang dilakukan mandor adalah memanfaatkan kartu ATM milik PHL.
"Jadi buktinya gini, semua ATM itu dititip. Jadi orang itu yang narikin ke bank, tarik-tarik saja duitnya," katanya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (1/9).
Selama ini, menurut gubernur yang biasa disapa Ahok ini, gaji yang diterima dari Pemprov DKI Jakarta masuk melalui ATM Bank DKI. Jadi mandor menarik sendiri gaji pekerja dan memberikan sebagian untuk PHL.
Pria yang akrab disapa Ahok ini menduga PHL yang ditarik gajinya juga merupakan orang-orang fiktif. Maksud fiktif, menurut Ahok, mereka bukan benar-benar PHL Dinas Kebersihan. Jadi dikasih bayaran secukupnya saja."Kenapa pegawai-pegawai itu nggak ribut? Karena mereka juga nggak kerja, fiktif. Mereka sudah dikasih 200-500 ribu, santai saja kan," tutur Ahok.