REPUBLIKA.CO.ID,KABUL -- Presiden Afghanistan Ashraf Ghani meminta rakyatnya mengadakan jihad secara nasional untuk mengeleminasi korupsi. Ia pun meminta pemimpin keagamaan untuk memobilisasi masyarakat memerangi korupsi.
Ghani mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada ulama yang peduli dengan isu korupsi ketika menjadi pembicara pada konferensi nasional antikorupsi. Ia mengatakan, korupsi hanya merusak negara dan tidak menunjukan ketaatan pada hukum.
”Korupsi menghancurkan moral dan untuk menghadapinya kita umumkan jihat secara nasional bahkan global untuk menghapuskan korupsi,” katanya seperti dilansir dari Ariana News, Rabu (2/9).
Ia berjanji, pemerintahan akan berdiri tegak menentang orang-orang yang melakukan korupsi. Tugas penghapusan korupsi pun ia nilai sebagai tugas utama pemerintahannya. Menurutnya, mayoritas warga dan pejabat Afghanistan tidak korupsi, melainkan hanya sebagian orang yang menyebabkan resiko besar.
”Rakyat tidak boleh menerima korupsi, masalah utama sekarang ini adalah rakyat berpikir korupsi sebagai sesuatu yang alami,” katanya.
Ghani menjelaskan pemerintahnya sudah mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna menghapuskan korupsi. Menurutnya, korupsi terjadi saat rekrutmen pejabat pemerintah, terutama di sektor pengadilan dan eksekutif.
Namun, ia mengakui bahwa sejarah korupsi di negaranya yang sudah berlangsung sekitar 40 tahun harus dipahami tidak akan mudah diberangus.
”Langkah pertama kami adalah membersihkan pejabat tinggi di kabinet dan lembaga kehakiman,” ujarnya.