Rabu 02 Sep 2015 10:36 WIB

AS Dukung Pembangunan Pembangkit Listrik 35 Ribu Megawatt

Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake Jr
Foto: Antara
Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert Blake Jr

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dukungan pada pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt melalui pembentukan kelompok kerja energi yang akan berkolaborasi dengan Pemerintah Indonesia mewujudkan proyek tersebut.

"Pemerintah Amerika Serikat sangat mendukung upaya Indonesia untuk mengembangkan ekonominya, yang mana salah satunya adalah melalui pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt ini," kata Duta Besar AS untuk Indonesia Robert Blake Jr usai menandatangani nota kesepahaman Pembentukan Kelompok Kerja Energi yang dilaksanakan di kantor pusat Perusahaan Listrik Negara (PLN), Jakarta, Rabu (2/9).

Ia menjelaskan terdapat 52 perusahaan serta 11 agensi terbaik negeri Paman Sam tersebut, yang akan berpartisipasi dalam sejumlah kegiatan dari gabungan pelaku industri listrik Indonesia-AS itu.

"Kelompok ini kemudian akan berkolaborasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan PLN untuk melihat potensi bantuan yang dapat diberikan AS kepada Indonesia," ujar Robert Blake Jr.

Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said menuturkan lingkup kerja sama dalam nota kesepahaman ini mencakup bidang teknologi emisi batu bara, penggunaan energi terbarukan, dan minimalisasi penggunaan bahan bakar solar.

Selain itu, terdapat juga kesepakatan untuk pengembangan jaringan daerah terpencil secara efisien, serta penggunaan energi terbaru bidang ketenagalistrikan.

"Pembangunan pembangkit 35.000 megawatt itu bukan menjadi target lagi, namun sudah menjadi kebutuhan Indonesia. Karena proyek ini tidak ringan, kita butuh dukungan dari banyak negara yang industri listriknya sudah maju dan teruji, salah satunya AS," kata Sudirman.

Untuk itu, kerja sama ini juga akan dijadikan wadah bagi sejumlah pelaku ketenagalistrikan kedua negara agar dapat saling berbagi pengalaman mengenai kebijakan energi.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement