Rabu 02 Sep 2015 14:26 WIB

Ini Tanggapan Jokowi atas Bergabungnya PAN ke Pemerintahan

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Bayu Hermawan
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat menghadiri peringatan Harganas XXII, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8).
Foto: Setkab
Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana saat menghadiri peringatan Harganas XXII, di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (1/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut baik bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke pemerintahan. Jokowi optimistis bergabungnya PAN akan memberikan dampak positif di pemerintahan.

"Saya sangat menghargai bergabungnya PAN dengan pemerintah. Dan saya mengajak semua pihak untuk menjadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan dan persatuan," ujar Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Rabu (2/9).

Seperti diberitakan sebelumnya, PAN menyatakan bergabung dengan pemerintah. Pernyataan resmi soal bergabungnya PAN itu disampaikan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Istana Merdeka.

"Kami menyampaikan pada Presiden bahwa PAN bergabung. Kalau sebelumnya mendukung, sekarang bergabung dengan pemerintah untuk mensukseskan program-program pemerintah," kata Zulkifli Hasan yang didampingi Ketua Majelis Pertimbangan Partai Soetrisno Bachir.

Zulkifli mengaku, bergabungnya PAN pada pemerintah merupakan wujud tanggungjawab partainya atas kondisi perekonomian saat ini. Menurutnya, untuk menghadapi situasi ekonomi yang berat tersebut, negara membutuhkan stabilitas politik yang baik.

"PAN bergabung karena mengutamakan kepentingan bangsa, negara dan NKRI ketimbang kepentingan kelompok apalagi partai," ujarnya.

Presiden Joko Widodo dan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki juga menyaksikan langsung pernyataan pers itu. Sebelum memberikan pernyataan pers tersebut, Presiden Jokowi telah melakukan pertemuan tertutup dengan Zulkifli Hasan, Soetrisno Bachir, Sekjen PAN Eddy Soeparno dan Ketua Umum Hanura Wiranto. Wiranto bertindak sebagai mediator.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement