REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Polisi Thailand mengaku sidik jari seorang pria asing yang ditangkap di perbatasan Thailand dan Kamboja sesuai dengan sidik jari yang ditemukan pada botol yang berisi bahan pembuat bom.
Botol itu merupakan satu di antara banyak benda yang disita dalam razia di sebuah apartemen di pinggiran Bangkok, Sabtu (29/8). Di lokasi tersebut tersangka lain juga ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan dalam pemboman di kuil Erawan, 17 Agustus lalu.
Kedua tersangka sedang diinterogasi oleh militer dan belum dijatuhi hukuman.
Juru bicara Kepolisian Nasional Prawut Thavornsiri mengatakan pada Rabu (2/9), pria yang ditangkap di perbatasan Selasa lalu merupakan sosok penting dan terkait dengan atau bersekongkol dengan orang-orang di balik pemboman.
Serangan bom tersebut setidaknya menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 120 orang.