Rabu 02 Sep 2015 15:54 WIB

MTQ Internasional Ajang Silahturahim Tahfiz Quran

Sejumlah peserta Musabaqah Tilawah Qur'an (MTQ) Internasional menghadiri pembukaan MTQ Internasional III tahun 2015 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Selasa (1/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Sejumlah peserta Musabaqah Tilawah Qur'an (MTQ) Internasional menghadiri pembukaan MTQ Internasional III tahun 2015 oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin di Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Selasa (1/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menyelenggarakan kompetisi Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional di Masjid Istiqlal, Jakarta, 31 Agustus - 5 September 2015.  Lewat ajang ini diharapkan bisa meningkatkan persatuan antar sesama umat Islam di berbagai negara.

Cabang yang akan diperlombakan yakni tilawah dewasa putra dan cabang tahfizh 30 Juz Alquran dewasa putra. Negara yang mengikuti lomba ini berjumlah 23 dengan terdiri dari 32 peserta. Adapun untuk negaranya yaitu Indonesia, Belanda, Malaysia, Brunei, Singapura, Thailand, Filipina, Timor Leste, Moroko, Iran, Belgia, Kanada, Yordania, Kerajaan Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Aljazair, Tunisia, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Norwegia, dan Mesir.

Salah satu peserta asal Belanda, Omar Bouhadi mengatakan, keikusertaannya bukan atas dasar ingin menjadi juara. Dengan mengikuti lomba tingkat internasional saja, ia merasa sudah senang karena dapat menyalurkan minatnya."Kalau menang sih bagus, tapi itu bukan tujuan utamanya karena saya ingin berkenalan dengan orang baru sesama Muslim sekaligus menyalurkan hobi membaca Alquran," ujarnya kepada ROL, Rabu (2/9).

Senada dengan Omar, peserta asal Kanada bernama Abedul Haque Mazamder merasa lomba MTQ bukanlah ajang perebutan juara satu. Pria yang baru berusia 17 tahun tersebut mengatakakan MTQ sebagai cara memperluas persaudaraan."Lomba ini untuk ciptakan persaudaran sesama muslim dan mempertemukan pemuda muslim," katanya.

Apalagi karena usinya terbilang muda, ia memfokuskan ajang MTQ kali ini sebagai bentuk latihan. Sebelumnya ia hanya pernah sekali mengikuti lomba MTQ untuk usia di bawah 20 tahun di Dubai tahun lalu."Kalau kompetisi di Indonesia ini pesertanya ada yang dewasa jadi lebih merasa tertantang," kata pria keturunan Bangladesh itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement