Rabu 02 Sep 2015 16:32 WIB

PAN Berpaling ke KIH, Pengamat: Nasib Partai Bergantung Ketum

Rep: c14/ Red: Angga Indrawan
Indria Samego
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Indria Samego

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Usai mengunjungi Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyatakan partainya hengkang dari Koalisi Merah Putih (KMP). Kini, partai yang didirikan Amien Rais berkoalisi dengan KIH, sejalan dengan partai berkuasa.

Menurut pengamat politik LIPI Indria Samego, keputusan tersebut membuktikan lemahnya ideologi partai politik. Sosok ketua umum (ketum) yang sedang menjabat masih mendominasi langkah partai secara keseluruhan ke depan. 

“Itulah nasib partai-partai di kita ini. Masih bergantung pada figur. Sebut saja partai mana saja, pasti ketua umumnya itu yang menentukan. Jadi bukan (bergantung) pada ideologi, AD/ART sekalipun,” tutur Indria Samego saat dihubungi, Rabu (2/9).

Indria mengamati, sikap kooperatif Zulkifli Hasan sudah terdeteksi setidaknya sejak awal Ketua MPR itu mengalahkan Hatta Radjasa dalam bursa ketum PAN silam. Lantaran itu. lanjut dia, di bawah kepemimpinan Zulkifli, pertentangan antara KMP dan KIH berusaha dinetralkan.

Namun, sambung Indria, dengan manuver Zulkifli Hasan ini, elite PAN ditengarai sedang membidik kursi di jajaran kabinet. Hal itu untuk menjaga-jaga adanya perombakan kabinet jilid dua.

“Kemarin-kemarin kan orang selalu mengaitkan dengan PAN dapat apa (di kabinet). Memang, dalam politik, kan tidak ada yang gratis. Selalu ada motif, ada keinginan kepentingan di situ,” ucap Indria. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement