REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- PT Sri Rejeki Isman Teks (Sritek) Tbk, perusahaan tekstil terbesar di Asia Tenggara, mencatat kinerja semester pertama 2015 semakin kuat bila dibanding tahun sebelumnya. Dimana penjualan pada semester ini meningkat 84 juta dolar AS menjadi 362 juta dolar AS dibanding pada semseter yang sama 2014 membukukan 278 juta dolar AS.
''Ada peningkatan penjualan 30 persen ini didukung oleh peningkatan yang cukup signifikan pada hampir semua divisi,'' kata Iwan Setiawan, Presdir PT Sritek pada RUPLB (Parat Umum Pemegang Saham Luar Biasa) di Diamond Convention Center, Solo, Jateng, Rabu (2/9).
Menurut pewaris tahta pabrik tekstil terintegrasi ini, peningkatan 26 persen di divisi benang, 13 persen divisi kain mentah, 22 persen divisi kain jadi, dan 94 persen pakaian jadi. Khusus pakaian jadi meningat sangat tinggi, karena hasil dari ekspansi kapasitas yang dilakukan perseroan dapat memenuhi permintaan pelanggan. Penjualan semester pertama tahun ini sudah mencapai 66 persen dari target 650 juta dolar AS.
Tahun ini, perseroan menganggarkan capital expenditure 104 juta dolar AS. Sebagian besar dari dana ini dialokasi fokus ekspansi dyeing atau finishing. Untuk dyeing dan printing total penambahan kapasitas 120 juta yard. Sehingga jumlah kapasitas menjadi 240 juta yard. Diharapkan rencana ini beroperasi nirmal semester kedua 2016.
Perseroan juga akan menambah kapasitas divisi pakaian jadi 6 juta potong. Sehingga jumlah kapasitas menjadi 30 juta potong. Diharapkan juga beroperasi normal mulai 2016. Divisi dyeing atau finishing dan pakaian jadi menjadin prioritas ekspansi, karena kedua produk itu memberikan margin keuntungan yang lebih tinggi dibanding divisi lain.
Perseroan juga mengalokasi sebagian capital expenditure untuk ekspansi divisi benang dan kain mentah. Ini untuk menjaga bisnis model perseroan yang terintegrasi secara vertival dari bebang sampai pakaian jadi. Adapun perkiraan anggaran capital expenditure 49 juta dolar AS untuk divisi kain mentah, 45 juta dolar AS untuk divisi dyeing atau finishing, dan 10 juta dolar AS untuk divisi pakaian jadi.
Semester pertama tahun ini, laba komprehensif PT Sritek USD 30,3 juta atau meningkat 7,3 juta dolar AS. Peningkatan sebesar 32 persen dibanding laba komprehensif semester pertama 2014 mencatat laba 23 juta dolar AS.
Laba kotor perseroan juga meningkat menjadi 73,8 juta dolar AS, atau meningkat 25,6 juta dolar AS atau meningkat 26 persen dibanding laba kotor 2014 tercatat 48,2 juta dolar AS. Persentase laba kotor semester pertama 2015 mengalami peningkatan 21,5 persen.
Sedang semester pertama tahun sebelumnya, laba kotor 17,3 persen. Peningkatan laba kotor, kata Allan Moran Saverino, Direktur Keuangan PT Sritek, karena beberapa faktor. Diantaranya, efisiensi, fokus penjualan dan pengembangan produk yang memiliki nilai tambah tnggi, peningkatan kualitasb produksi, serta depresiasi rupiah yang mendorong ekspor perseroan.
Menurut Allan, posisi perseroan juga sangat solid, dimana kas dan setara kas tercatat USD 93 juta atau meningkat USD 68 juta. Dibanding semester semester pertahun tahun lalu, tercatat USD 25 juta. ''Rasio rasio keuangan juga menunjukkan posisi yang stabil dan aman, dimana tak ada rasio keuangan yang dilanggar atas persyaratan yang ditetapkan kreditur,'' tambahnya.
Ditengah banyak penurunan credit rating pada beberapa perusahaan di Indonesia, menurut Allan, perseroan tetap mempertahankan credit ratingnya dimana peringkat yang diberikan, B1 dari Moody's dan S&P. Hal ini karena, kinerja perseroan yang kuat walaupun situasi ekonomi yang saat ini dipenuhio situasi ketidakpastian.