Rabu 02 Sep 2015 18:46 WIB

Kabareskrim Dicopot, Dirtipideksus: Ada Skenario Besar Kerdilkan Polri

Rep: Issha Harruma/ Red: Bayu Hermawan
 Dir Eksus Bareskrim Polri, Kombes Pol. Victor Simanjuntak (kanan) didampingi Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol. Rikwanto (kiri) menunjukkan barang bukti uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/4). (Antara/Yudhi Mahatma)
Dir Eksus Bareskrim Polri, Kombes Pol. Victor Simanjuntak (kanan) didampingi Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol. Rikwanto (kiri) menunjukkan barang bukti uang palsu di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/4). (Antara/Yudhi Mahatma)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Victor Edison Simanjuntak mengatakan jika kabar pencopotan atasannya Kabareskrim Komjen Budi Waseso benar, maka hal tersebut merupakan ancaman bagi penegakan hukum. Bahkan, ia menyebut hal tersebut sebagai langkah mundur dalam pemberantasan korupsi.

"Kalau ini benar, ini ancaman bagi penegakan hukum dan ini juga membuat anggota Polri untuk selalu takut menegakkan hukum. Ada skenario besar dari orang-orang tertentu untuk mengkerdilkan Polri, kalau ini betul," katanya di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (2/9).

Victor pun tidak menganggap kabar pencopotan tersebut sebagai gertakan kepada pihaknya karena menggarap berbagai kasus besar. Jika memang pencopotan tersebut merupakan bentuk gertakan, Victor mengaku pihaknya tidak gentar menghadapi hal tersebut.

"Kalau gertakan, kita ini urat takutnya sudah putus. Enggak ada lagi gertak-gertakan. Kita ini kan orang kecil, kenapa harus digertak? Mau dicopot, copot aja, tapi karena berbuat salah. Jangan karena melakukan tugas yang benar," jelasnya.

Ia pun mempertanyakan kabar alasan pencopotan Budi karena menghambat pertumbuhan ekonomi akibat sering membuat kegaduhan hukum.

Menurutnya, pengusutan kasus PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) yang ditangani pihaknya merupakan salah satu sumbangan Bareskrim Polri kepada negara. Victor menyebut, ada sekitar Rp30 triliun yang telah diamankan dalam pengusutan kasus tersebut.

"TPPI selama ini tidak bisa diambil alih oleh negara. Yang memberikan ini ke negara siapa? Itu perlu dilihat. Jadi, kalau dikatakan memperlambat, ke mana negara selama ini TPPI bisa berantakan seperti itu? Sekarang kita telah berikan TPPI kepada negara, silakan dikelola dengan baik," ujarnya.

Sebelumnya, beredar informasi bahwa Komjen Budi Waseso dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana, Selasa malam kemarin. Dalam pertemuan tersebut, presiden diduga hendak menyampaikan pencopotan jenderal bintang tiga itu dari jabatannya sebagai Kepala Bareskrim.

Pencopotan Budi Waseso dikabarkan karena menghambat perbaikan ekonomi Indonesia. Hal tersebut karena kegaduhan hukum selama ini, terutama kasus yang ditangani oleh Bareskrim Polri membuat para investor ketakutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement