REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Agung Mozin mengingatkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan yang menyatakan partai itu telah bergabung dengan pemerintah. Menurutnya, keputusan itu akan membuat kegaduhan partai.
“Ini akan menimbulkan friksi dan perpecahan di PAN," kata Agung Mozin pada Republika, Rabu (2/9).
Agung menegaskan, posisi kemenangan Zulkifli Hasan terhadap Hatta Rajasa hanya 6 suara. Ini membuat posisi Zulkifli menjadi tidak menguntungkan. Padahal, dalam setiap kesempatan, Zulkifli memerintahkan pada kader PAN untuk selalu mengedepankan politik yang tidak gaduh. Justru dengan pernyataan sepihak ini, akan menimbulkan riak-riak di internal partai.
Agung Mozin juga menyayangkan alasan dari bergabungnya PAN ke pemerintah, yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara. Menurut Agung, cita-cita partai pendukung KMP juga untuk kepentingan bangsa dan negara. Dan arah perjuangan KMP sesuai dengan platform PAN.
“Apakah kita di KMP tidak mementingkan bangsa dan negara, jangan beretorika seperti itu,” tegas dia.
Selain itu, Zulkifli dituding telah menghianati hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN. Sebab, berada di Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan hasil dari Rakernas yang dikuatkan oleh kongres PAN di Bali.
“Dukungan kita di KMP kan hasil Rakernas dan diperkuat di kongres Bali, jadi kalau beralih harus diputuskan oleh hasil serupa, keputusan Zulkifli itu menyalahi mekanisme organisasi,” kata.
Agung menambahkan, dalam setiap kesempatan, pendiri PAN, Amien Rais selalu menegaskan posisi PAN akan tetap berada di dalam KMP. Artinya, kata dia, pernyataan Ketua Umum Zulkifli Hasan hari ini berpotensi menimbulkan kegaduhan politik di internal partai.
Dengan pernyataan tersebut, daerah dapat menyatakan DPP bersikap sepihak terkait bergabungnya PAN ke pemerintah. Akibatnya, dukungan kader PAN ke Zulkifli diprediksi akan terganggu dengan sikap DPP.