REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama memprediksi akan terjadi perbedaan pelaksanaan Idul Adha tahun ini di Indonesia. Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Machasin menyatakan, hal itu terjadi karena belum ada kesepakatan yang bulat dari seluruh ormas Islam mengenai metode dan kriteria hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah.
"Kelihatannya akan ada perbedaan. Yang satu kriterianya (ketinggian bulan di atas ufuk) terlalu rendah, yang satu kriterianya cukup tinggi," kata Machasin kepada ROL, Rabu (2/9).
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Muhammadiyah telah mengumumkan Idul Adha 1436 Hijriyah jatuh pada 23 September 2015. Muhammadiyah menyampaikan, ijtima' atau konjungsi bulan dan matahari terjadi pada Ahad (13/9). Dalam perhitungannya, usai matahari terbenam bulan berada 0,25 derajat di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria bulan baru versi Muhammadiyah.
Karena perbedaan Idul Adha kemungkinan besar akan terjadi, Machasin mengimbau masyarakat agar menyikapi perbedaan secara dewasa dan tidak menimbulkan perpecahan.