Rabu 02 Sep 2015 21:02 WIB
PAN Gabung Pemerintah

'Target Jokowi Memecah Belah Partai Berhasil di PAN'

Rep: Agus Raharjo/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri), Wapres Jusuf Kalla (kanan) berbincang saat mengelar buka bersama pimpinan lembaga negara di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta, Senin (22/6).  (Republika/Tahta Aidilla)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) Ketua MPR Zulkifli Hasan (kedua kiri), Wapres Jusuf Kalla (kanan) berbincang saat mengelar buka bersama pimpinan lembaga negara di Rumah Dinas Widya Chandra, Jakarta, Senin (22/6). (Republika/Tahta Aidilla)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Agung Mozin mengingatkan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan terkait bergabungnya PAN dalam koalisi partai pndukung pemerintah. Menurutnya, keputusan Zulkifli telah menjawab harapan Presiden Joko Widodo yang ingin memecah belah partai pengawas pemerintah.

"Jadi target Jokowi memecah belah partai berhasil di PAN,” katanya pada Republika, Rabu (2/9).

Menurut Agung, dalam setiap kesempatan, Amien Rais sebagai pendiri PAN selalu menegaskan posisi partai matahari bersinar akan tetap berada di dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Artinya, kata dia, pernyataan Ketua Umum Zulkifli Hasan terkait bergabungnya PAN ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) berpotensi menimbulkan kegaduhan politik di internal partai. “Ini akan menimbulkan friksi dan perpecahan di PAN," kata Agung.

Agung menegaskan, posisi kemenangan Zulkifli Hasan terhadap Hatta Rajasa hanya 6 suara. Ini membuat posisi Zulkifli menjadi tidak menguntungkan. Padahal, dalam setiap kesempatan, Zulkifli memerintahkan pada kader PAN untuk selalu mengedepankan politik yang tidak gaduh. Justru dengan pernyataan sepihak ini, akan menimbulkan riak-riak di internal partai.

 

Agung juga menyayangkan alasan dari bergabungnya PAN ke pemerintah, yaitu untuk kepentingan bangsa dan negara. Menurut Agung, cita-cita partai pendukung KMP juga untuk kepentingan bangsa dan negara. Dan arah perjuangan KMP sesuai dengan platform PAN.

“Apakah kita di KMP tidak mementingkan bangsa dan negara, jangan beretorika seperti itu,” tegas dia.

Selain itu, Zulkifli dituding telah menghianati hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN. Sebab, berada di Koalisi Merah Putih (KMP) merupakan hasil dari Rakernas yang dikuatkan oleh kongres PAN di Bali.

“Dukungan kita di KMP kan hasil Rakernas dan diperkuat di kongres Bali, jadi kalau beralih harus diputuskan oleh hasil serupa, keputusan Zulkifli itu menyalahi mekanisme organisasi,” kata.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement