Kamis 03 Sep 2015 00:36 WIB
Rupiah Melemah

'Zaman SBY Pertumbuhan Ekonomi Banyak Dihujat, Pengangguran tidak Naik'

Rep: C03/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Didik J Rachbani
Didik J Rachbani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Didik J Rachbini menyarankan beberapa solusi sebagai upaya memperbaiki kondisi perekonomiaan.

Menurut Didik para pemangku kekuasaan mau tak mau harus membenahi kondisi psikologisnya serta kompak dalam bekerja. Terlebih kata dia saat ini kabinet kerja Joko Widodo justru mendapat dukungan dari Koalisi Merah Putih (KMP). "Justru Problemnya di Internal, jangan sampai silang pendapat, pondasi politiknya yang kuat dan psikologisnya," kata Didik dalam diskusi di kantor INDEF Jakarta, Rabu (2/9).

Pemerintah harus peka dan jeli dalam mengantisipasi kondisi fluktuasi global yang makin sering frekuensinya. Ketiga, tidak membiarkan terjadinya pemutusan hubungan kerja.

"Zaman SBY meski dihujat ekonomi terus turun dari 6,5 persen sampe 5 persen, pengangguran tidak naik. Baru sekarang pengangguran itu meningkat," tuturnya.

Berikutnya, memperbaiki pertumbuhan industri dalam negeri serta perbaikan ekspor khususnya pad sumber daya alam. Dan terakhir menghentikan impor sejumlah barang yang tidak bermanfaat di dalam negeri.

"Barang sampah seperi boneka-bonekaan, mainan, kosmetik itu harus dipotong," pungkasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement