REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Gas Negara (PGN) menjalin kerja sama dengan PT Perusahaan Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) untuk segera menggunakan gas sebagai bahan bakar. Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso menyatakan bahwa dengan adanya konversi BBM ke BBG ini, nantinya baik PELNI, ASDP maupun Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) dapat menghemat pemakaian bahan bakar sebesar 40 persen dibanding bila menggunakan BBM.
Penggunaan gas bumi oleh PELNI, ASDP, dan Ditjen Hubla ini kata Hendi menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat ketahanan energi Indonesia. “Dengan memperluas penggunaan gas bumi, kita dapat mengurangi ketergantungan impor BBM," ujar Hendi, Kamis (3/9).
Untuk memudahkan pengisian bahan bakar gas bagi kapal-kapal laut, PGN akan membangun bunker-bunker yang lokasinya disesuaikan dengan trayek kapal-kapal PELNI, ASDP, dan Ditjen Hubla.
Sementara itu, Direktur Utama PELNI Elfien Goentoro menjelaskan bahwa kerjasama dengan PGN akan memungkinkan Pelni memiliki lebih banyak pilihan bagi bahan bakar kapal-kapal yang dioperasikan oleh perusahaan. Sebagai BUMN, langkah ini juga menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk ikut mewujudkan program konversi energi yang telah dicanangkan pemerintah.
Direktur Utama ASDP Danang S. Baskoro menyatakan bahwa ASDP sudah memiliki rencana untuk konversi BBM ke BBG bagi kapal-kapal yang dioperasikannya. Danang menilai penggunaan BBG juga bisa menekan biaya operasional secara optimal.