Jumat 04 Sep 2015 06:20 WIB
Pan Gabung Pemerintah

PAN Gabung Pemerintah, Bukan Jaminan Ekonomi Membaik

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah), Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kedua kanan), Sekretaris FPAN DPR RI Yandri Susanto (ketiga kanan) Sekjend PAN Eddy Suparno (kiri), dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kedua kiri) mele
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (tengah), Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais (kedua kanan), Sekretaris FPAN DPR RI Yandri Susanto (ketiga kanan) Sekjend PAN Eddy Suparno (kiri), dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kedua kiri) mele

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA - Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi pemerintah dinilai tidak akan banyak berdampak pada perbaikan ekonomi jika pemerintah sendiri tidak membuat kebijakan baru yang membangun. Padahal, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengaku, bergabungnya PAN ini untuk mendukung stabilitas politik dan menggenjot perekonomian nasional.

Ekonomi sekaligus Peneliti Senior dari INDEF Enny Sri Hartati menilai, bergabungnya PAN bisa jadi membawa ekonomi lebih baik atau sebaliknya. Efek jangka pendeknya, menurut Enny, akan memeberikan keyakinan baru kepada pelaku usaha untuk bergerak. Namun, apabila bergabungnya PAN hanya politis, tidak ada kebijakan baru yang dinilai solutif maka pasar akan menanggapi negatif pula.

"Ketika terjadi ketidakpastian kondisi global dan internal. Akan menimbulkan potensi risiko. Tapi kalau kondisi akan semakin stabil maka akan menambah confident," ujar Enny, Kamis (3/9).

Ada atau tidak masalah di dunia politik, lanjut Enny, apabila peran pemerintah kuat di bidang ekonomi maka akan mengurangi risiko.

"Nah buat pelaku usaha akan menambah confident ketika menjaga stabilitas politik semakin confident akan menambah keyakinan pelaku usaha," katanya.

Setelah sisi kepercayaan kembali pulih, pasar masih akan melihat peran PAN di dalam kabinet. Enny menyebutkan, pasar bisa jadi akan membaik apabila PAN menaruh orang yang dipercaya pasar di jajaran kabinet. Selain itu, sosok baru ini juga harus membuat gebrakan ekonomi yang bisa mengambil kembali kepercayaan pelaku usaha.

"Tapi dampak ada perbaikan atau tidak tergantung PAN. Kalau PAN masuk kabinet dan buat gebrakan yang akan mengurangi bottle necking, ya bisa. Dan perkuat kebijakan pemerintah ya tentu akan positif," ujarnya.

Namun iklim investasi tidak akan membaik apabila orang yang ditaruh PAN di kabinet justru tidak dipercaya pasar. Enny menilai, pada dasarnya andil tetap akan ada di pemerintah.

"Kalau misal hanya orang politik, tidak ada profesionalisme ya ga ngefek," lanjutnya.

Diberitakan sebelumnya, sikap PAN diambil untuk mendukung kebijakan pemerintah mengatasi persoalan ekonomi. Namun belum jelas apakah PAN juga akan mendapat kursi di kabinet atau tidak.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement