REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO –- Abdullah Kurdi, ayah dari dua balita Suriah yang tenggelam dan terdampar di pantai Bodrum, Turki, mengaku siap membawa kedua anaknya kembali ke kota asal mereka di Kobani untuk dimakamkan.
Abdullah menangis setelah di kamar jenazah kota Mugla dekat Bodrum. Dua jenazah balita tersebut sebelumnya telah berhasil diidentifikasi pada Kamis (3/9), bernama Aylan (tiga tahun) dan Galip (lima tahun).
Sebuah foto yang menunjukkan Aylan terdampar, muncul di sebuah surat kabar, dan mengejutkan seluruh dunia. Aylan saat itu menggunakan baju merah dan celana pendek.
Aylan dan kakaknya, Galip, serta sang ibu, Rehan (35 tahun), berada di antara 12 orang imigran yang meninggal setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik dalam perjalanan ke Yunani.
“Kami pergi ke negara lain untuk berlindung dari perang yang terjadi di negara kami, kami ingin seluruh dunia tahu,” ujar Abdullah.
Ia berharap hal serupa tidak kembali terjadi sehingga kematian anak dan istrinya menjadi peristiwa terakhir yang dialami oleh para imigran.