REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Hubungan Internasional Universitas Padjajaran Teuku Rezasyah mengatakan kunjungan kenegaraan Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi dapat menjadi momentum pembelajaran pertahanan dan keamanan Mesir karena Mesir pernah mengalami peralihan kekuasaan mendadak.
"Mesir pernah mengalami unjuk rasa besar-besaran mendadak dan langsung menurunkan kredibilitas dan stabilitas negara," ujar dia pada republika.co.id, Jumat (4/9).
Pemerintah perlu mendengarkan aspirasi rakyat agar tidak terjadi penurunan kekuasaan seperti di Mesir. Meski demikian, Indonesia tidak berhak berkomentar urusan dalam negeri Mesir.
Menurut Reza, apa yang dilakukan Sisi terhadap Ikhwanul Muslimin telah melalui prosedur hukum sesuai. Meski ide tersebut menjadi sorotan dunia dan melanggar HAM.
Rencananya, Presiden Joko Widodo akan menerima Presiden Abdel Fatah Al Sisi di Istana Negara, Jakarta pukul 16.15 WIB. Selain pertemuan bilateral dengan delegasi masing-masing negara, Jokowi akan menjamu santap malam Sisi pukul 20.00 WIB. n Ratna Ajeng Tejomukti