REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komjen Budi Waseso digeser menjadi kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), menggantikan Komjen Anang Iskandar. Meski mengaku belum mengetahui kapan serah terima jabatan akan dilaksanakan, ia mengaku sudah menyiapkan ancang-ancang terkait tugas barunya tersebut.
"Saya punya program, mulai hari ini sudah menyusun apa saja rencana saya di BNN," kata Budi di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (4/9).
Mantan kepala Polda Gorontalo tersebut mengatakan, masih belum mengetahui apa saja yang menjadi hal pertama yang harus ia lakukan di BNN nanti. Namun, ia menegaskan, semua pekerjaan terkait tugasnya itu kelak akan menjadi prioritas.
"Yang pasti akan evaluasi ke dalam. Itu sudah komitmen saya jika dapat jabatan akan evaluasi, akan kenali dan akan mengaudit seluruh kegiatan yang ada di BNN sehingga bekerja akan firm," ujarnya.
Ia pun mengaku belum berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Kepala BNN saat ini, Anang Iskandar dan juga istana. Budi mengaku belum mendapatkan informasi dan masih menunggu kabar dari Staf Kepresidenan dan Kapolri terkait waktu pelantikannya.
"Dari istana belum, tapi Keppresnya kan sudah ada. Jadi saya tinggal menunggu kapan proses pelantikan saya, tentunya akan diawali dengan sertijab saya dengan Kabareskrim yang baru. Setelah itu saya akan dilantik presiden sebagai kepala BNN," jelas Budi.
Kabareskrim Komjen Budi Waseso resmi bertukar posisi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar. Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Telegram dengan nomor ST/1847/IX/2015 yang diterima Republika, Jumat (4/9).