REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menduga pencopotan Kabareskrim Komjen Budi Waseso yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional sebagai upaya intervensi terhadap sejumlah penanganan kasus hukum.
"Buwas ini tegak lurus orangnya. Saya tidak suka malah sama polisi yang nego-nego dan tarik ulur, kiri kanan oke. Nah, harusnya yang kayak gini didukung sama Pak Jokowi,"ujarnya, Jumat (4/9).
Dia berpendapat, seharusnya seluruh masyarakat Indonesia dapat menjaga independensi Polri sebagai institusi penegak hukum agar tidak diintervensi. Agar korps Polri dapat membangun kemandiriannya secara baik.
"Kita mencari polisi yang tegak lurus tidak mudah, loh. Harus yang berani. Buwas itu kan tidak muter-muter, dia jelasin di depan umum begini. Dia berani,” tegas Fahri.
Sebab, lanjutnya, polisi hanya mengenal penegakan hukum dan tidak ada politik yang mengikutinya.