REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Sebanyak 27 tentara gabungan dari Uni Emirat Arab dan Bahrain dilaporkan tewas akibat serangan pasukan pemberontak Houthi di Yaman, Jumat (4/8) waktu setempat.
Serangan ini dianggap menjadi yang paling mematikan sejak koalisi yang dipimpin Arab Saudi menyerang Houthi enam bulan lalu.
"Sebuah roket dan ledakan telah menargetkan para martir," kata Menteri Uni Emirat Arab bidang luar negeri Anwar Gargash, seperti dilansir The New York Times.
Pemberontak Houthi sendiri tak membantah telah melakukan serangan terhadap pasukan koalisi Arab tersebut. Mereka mengatakan telah menembakan roket ke kamp yang digunakan pasukan koalisi di dekat kota Marib.
Selain membunuh 27 tentara, serangan Houthi itu juga menghancurkan sejumlah helikopter Apache dan kendaraan lapis baja.
Sejak Maret lalu, pasukan koalisi Arab dan negara-negara di Teluk Persia lainnya telah berusaha untuk memberantas keberadaan pemberongtak Houthi.
Tujuannya adalah untuk memulihkan pemerintahan Yaman. Namun, para pemberontak mampu bertahan dari segenap serangan berkat kamp-kamp persembunyiannya yang didirikan di utara Yaman.