REPUBLIKA.CO.ID, SIERRA LEONE -- Sekitar seribu warga Sierra Leone telah dikarantina menyusul kematian seorang wanita berusia 67 tahun yang positif ebola. Padahal sebelumnya, Sierra Leone telah dinyatakan bebas dari virus mematikan tersebut.
Dilansir BBC News, karantina akan dilakukan selam tiga pekan ke depan. Namun rentang waktu karantina bisa saja diperpanjang hingga tidak ada kasus ebola baru.
Otoritas setempat melakukan karantina lebih ketat dibandingkan sebelumnya. Termasuk tidak mengizinkan warga untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Polisi dan tentara juga dikerahkan untuk menjaga kawasan karantina yang didirikan di Sellakaffta, sebuah desa di Kambia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan Sierra Leone juga telah merencanakan program vaksinasi. Terutama bagi warga yang pernah berinteraksi dengan wanita berusia 67 tahun yang tewas akibat ebola.