Sabtu 05 Sep 2015 13:03 WIB

Menteri Yuddy Sidak SD Terpencil di Kuningan

menpan RB Yuddy Chrisnandi mengunjungi SDN Linggasana, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (5/9).
Foto: kemenpan RB
menpan RB Yuddy Chrisnandi mengunjungi SDN Linggasana, Kuningan, Jawa Barat, Sabtu (5/9).

REPUBLIKA.CO.ID,KUNINGAN -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi beserta jajaran pejabat tinggi Kementerian PANRB mengunjungi SD Negeri Linggasana. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan yang tidak disengaja di sela rapat kerja pejabat tinggi Kementerian PANRB.

“Kita mau lihat berapa jumlah siswa dan guru yang ada di sini. Kemudian, status para guru di sini karena ini masih termasuk daerah terpencil,” kata Menteri Yuddy, Sabtu (5/9).

Saat mengunjungi SDN Linggasana, Menteri Yuddy sempat bercengkerama dengan anak-anak yang sedang mengikuti olahraga pagi. Dia juga disambut oleh seorang guru yang mengajar olahraga.

Awalnya, Yuddy kaget dengan kondisi ruang guru yang masih sepi. Karena hanya ada satu guru saja  yang berada di tempat.

“Ini gurunya pada kemana? Kok masih sepi,” kata Yuddy saat melihat ruang guru.

“Masih belum datang pak karena hari ini adalah hari olahraga. Setelah itu baru anak-anak mulai belajar,” kata Kepala Sekolah SDN Linggasana, Eka Kartika.

Setelah itu Menteri Yuddy melihat data-data para guru yang mengajar di SD tersebut. Ada enam guru yang mengajar yaitu Caswadi Hidayat, Cicih Suarsih, Mia Kaniawati, Sutini, Djuniarti, dan Ipah Saripah. Di antara guru kelas tersebut, hanya guru Ipah Saripah yang berstatus honorer.

“Ini umur bu gurunya sudah berapa?” tanya Yuddy.

“Umurnya sudah 37 tahun,” jawab Eka.

“Sayang sekali, kalau masih di bawah 35 tahun bisa minta untuk dijadikan PNS, tetapi kalau sudah lebih dari 35 tahun bisa melalui P3K (pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja),” kata Yuddy.

Usai melihat-lihat sekolah, tidak ketinggalan Menteri Yuddy berfoto dengan guru beserta murid-muridnya. Yuddy juga sempat memborong jajanan cireng untuk dibagikan ke para murid tersebut. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement