REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus pimpinan DPR yang ikut dalam kampanye bakal calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dinilai menunjukkan kualitas pimpinan DPR saat ini. Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Charles Honoris mengatakan pihaknya bersama beberapa anggota DPR lain akan melaporkan rombongan DPR yang berangkat ke AS ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Menurut Charles sanksi paling ringan seperti teguran sekalipun, akan membuat mereka yang berangkat ke AS akan malu. Namun, pihaknya berharap ada sanksi yang lebih tegas dari MKD. Agar lebih memberi efek jera. Sekaligus, hal itu menunjukkan kualitas dari pimpinan DPR saat ini.
“Tidak menutup kemungkinan mengajukan perubahan pimpinan DPR,” kata dia di Jakarta, Sabtu (5/9).
Charles menambahkan, perombakan pimpinan DPR RI tidak ada kaitannya dengan perebutan kursi Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Perombakan pimpinan DPR harus melihat kualitas dari personal pimpinan sendiri. Menurutnya, setahun perjalanan pimpinan DPR, sering melakukan blunder.
Misalnya, keberadaan karpet merah di gedung Nusantara III, atau ketidakpekaan DPR dengan menjebak Presiden Joko Widodo untuk menandatangani proyek DPR. Jadi, imbuh Charles, pergantian pimpinan DPR ini bukan soal KMP-KIH, tapi kualitas dari pimpinan DPR saat ini. “Puncaknya dilihat di Amerika Serikat kemarin, dimana pimpinan dean bisa hadir di kampanye bakal calon presiden,” tegas dia.