REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Charta Politica Yunarto Wijaya berpendapat, dilaporkannya Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI merupakan langkah tepat. Pelaporan itu menurutnya untuk menyelesaikan masalah.
Dia berpendapat kalau sikap dua pimpinan DPR itu menunjukkan sikap partisipan. Dimana mereka hadir dalam kampanye salah satu bakal calon presiden Partai Republik Donal Trumph. "Ini jelas preseden buruk bagi seorang pejabat negara," jelasnya saat dihubungi, Ahad (6/9).
Karenanya, MKD perlu dilibatkan. Ini agar fakta fakta yang terjadi di lapangan dapat diperoleh. Sehingga ujungnya akan jelas apa tindakan yang ada termasuk melanggar etika dewan atau tidak. Jadi menurutnya ini tak ada urusannya dengan rivalitas KIH dan KMP.
Ditanya efek ke depan paska peristiwa ini, Yunarto menyatakan bisa saja akan ada pengocokan ulang pada komposisi pimpinan DPR sekarang. "Itu merupakan sangsi terberat jika mereka berdua terbukti bersalah," jelasnya.
Sebelumnya beberapa anggota DPR kecewa dengan sikap Setya dan Fadli. Nama seperti politikus PDIP yakni Budiman Sudjatmiko, Charles Honoris, Diah Pitaloka, Adian Napitupulu dan politikus PKB Maman Imanulhaq akan melaporkan kasus ini kepada MKD, Senin (10/9) besok.