REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis meminta setiap paroki Eropa, komunitas agama, biara, dan tempat suci untuk mengambil satu keluarga pengungsi. Permintaan itu diucakannya saat ribuan orang dari negara-negara yang dilanda perang terus berdatangan ke Jerman melalui Austria.
Pernyataannya muncul setelah sekitar 8.000 migran pengungsi tiba di Munich selama dua hari terakhir. Saat ini, kata dia, ratusan ribu pengungsi berada di perjalanan menuju harapan hidup. Dia meminta setiap paroki Katolik, biara, biara dan tempat kudus di Eropa untuk melindungi keluarga pengungsi.
Ia juga meminta uskup di seluruh Eropa untuk mendesak keuskupan mereka untuk melakukan hal yang sama. ‘’Vatikan akan membuka pintu bagi dua keluarga pengungsi,’’ katanya, Ahad (6/9) seperti dikutip dari laman Al Jazeera.
Juru bicara kementerian dalam negeri Jerman Harald Neymanns mengatakan keputusan negaranya untuk membuka perbatasannya untuk Suriah adalah kasus luar biasa dengan alasan kemanusiaan. Dia mengatakan apa yang disebut aturan Dublin Eropa, yang mengharuskan orang untuk mengajukan permohonan suaka begitu tiba di negara pertama Uni Eropa tidak ditangguhkan.
"Aturan Dublin masih berlaku dan kami berharap negara-negara anggota Uni Eropa lainnya untuk menempel mereka," katanya.
Menteri Keuangan Inggris George Osborne mengatakan Eropa dan Inggris harus menawarkan suaka kepada mereka yang benar-benar melarikan diri dari penganiayaan. ‘’Kemudian meningkatkan bantuan dan mengatasi konflik Suriah untuk mengurangi krisis,’’ ujarnya.
Kanselir Austria Werner Faymann menyerukan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa darurat untuk mengatasi krisis pengungsi.